Senin, 29 November 2010

Mesin Tiba Di Lokasi Pabrik
Mesin Tiba Di Lokasi Pabrik


Instalasi Mesin Baru Di Pabrik Baru
Instalasi Mesin Baru Di Pabrik Baru


Mesin Selesai Instalasi
Mesin Selesai Instalasi

Rabu, 24 November 2010

Apa Itu Ban?

Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.

Sejarah ban
Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

jenis-jenis ban

*Ban Bias:
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.
*Ban Radial:
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
*Ban Tubeless:
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless ini diciptakan sekitar tahun 1990.

Bagian-bagian ban

# Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern.
# Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
# Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
# Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek.

Kode Ban


Ukuran ban

Kode ban
Dimensi atau ukuran sebuah ban dapat dinyatakan sebagai berikut: " 205 / 55 /ZR16 "

Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

205 : Lebar telapak ban (mm)
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
ZR : kode limit kecepatan
16 : diameter velg ( inch )

Kode kecepatan Ban.


Indeks Beban Ban.



GAMBAR PROSES PEMBUATAN BAN BARU

1.
Komponen dari ban (karet alam dan karet sintetis, karbon dan belerang) akan secara ketat ditentukan takarannya, agar selanjutnya bisa masuk ke mesin mixer karet. Pada saat pencampuran dilakukan secara bertahap, dalam hal ini kompon karet siap pakai masuk ke mesin lagi.

Bahan menjalani kontrol kualitas, jika lulus tes, maka akan di bawa ke gudang. Kemudian dilanjutkan ke tahap produksi, seperti tali karet berlapis, lapisan kedap udara, breaker, bagian samping dan pelindung.

2.
Ini pembuatan Nylon berlapis karet dibutuhkan mesin khusus. Cara kerjanya seperti alat tenun. Nylon diproses ke extruder khusus, di mana nylon ditekan menjadi lembaran karet khusus. Kemudian akan dipotong untuk mendapatkan bentuk tertentu.

3.
Bahan Lem karet ini sangat lengket, dan untuk menghindari penggumpalan permukaan bahan satu dengan yang lainnya, maka bahan digulung dengan memakai lapisan di setiap sekatnya.

4.


berbagai jenis Gasket Karet.

5.Image Hosted by ImageShack.us
Shot at 2010-11-24
Image Hosted by ImageShack.us
Shot at 2010-11-24
Image Hosted by ImageShack.us
Shot at 2010-11-24
Perakitan ban dilaksanakan pada mesin yang dioperasikan oleh dua orang. Satu menyisipkan kelos dengan komponen-komponen ke dalam mesin dan yang lainnya menutup cincin. Mesin mengerjakan sisanya dengan sendirinya. Sesekali pekerja memeriksa apakah ada yang cacat?

Kemudian ban ini akan masuk ke tahap "vulkanisasi"

Pada tahap vulkanisasi inilah proses yang dilakukan terhadap ban baru yang setengah jadi sama persis dengan proses sistem Vulkanisir Panas.

6.

Ini adalah tempat vulkanisasi ban ( Curing Chamber), disini, ban terkena uap panas, aditif karbon Karet dan minyak "dipanaskan" pada suhu tertentu, sehingga menjadi satu kesatuan yang koheren, disini juga ban mulai dicetak bentuk bannya, dan nama merk.

7.
Jenis Cetakan tread/tapak ban.

8.
Ban yang siap di proses Vulkanisasi. ban akan dimasukkan kewadah (curing chamber) dan siap diproses menjadi ban yang sempurna.

9.

Uploaded with champion-vulkanisir.blogspot.com
Ban dimasukkan ke curing chamber dan akan segera di proses vulkanisasi.

10.
Ban telah selesai melewati proses vulkanisasi dengan baik, sudah terlihat bentuk dan pola pada tread ban.

11.
ban yang sudah jadi didinginkan dulu, sebelum melakukan pengetesan standar mutu dan kelayakan pakai.

12.
ban yang telah selesai diproses dan telah melewati tahap pemeriksaan mutu, akan segera di distribusikan kepada calon konsumen.



All Uploaded with champion-vulkanisir.blogspot.com

Kamis, 09 September 2010

PIMPINAN DAN SELURUH STAFF "CHAMPION VULKANISIR" MENGUCAPKAN:
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN







Uploaded with CHAMPION

Sabtu, 17 Juli 2010

Seberapakah Penting kehadiran Industri Vulkanisir bagi Dunia?


Mungkin bagi anda Vulkanisir adalah salah satu cara yang efektif didalam menyiasati penghematan keuangan anda di dalam biaya pengeluaran kendaraan seperti pembelian ban baru, tetapi disisi Lain Vulkanisir juga merupakan salah satu cara untuk merawat alam semesta ini?
apakah statement ini terlalu berlebihan? mari kita bahas satu persatu disini.

Pertama, di dalam proses pembuatan satu buah Ban Baru ukuran 1000-20, diperlukan kurang lebih 20 liter bahan bakar, dan sekitar 35-45kg karet sintetis, nylon, kawat stell, dan bahan kimiawi lainnya, bagaimana jika dunia dalam perhari dapat memproduksi sekitar 10.000 ban ukuran 1000-20? berapakah sumber daya alam yang diperlukan?

Kedua, yaitu Ban anda ketika tapaknya telah habis, sangat perlu untuk divulkanisir,
Mengapa?
mengingat pada saat membeli ban baru untuk pertama kalinya, 80% dari Uang yang anda keluarkan untuk pembelian tersebut adalah terdapat pada badan (casing) ban, hill, dan sidewall (bagian samping ban) , sedangkan 20% dari harga yang anda keluarkan berada di tapak ban tersebut.
Dan jika ban baru telah habis tapaknya, dan anda memutuskan untuk tidak divulkanisir, maka berarti anda telah melakukan pemborosan sebesar2 nya dengan membuang 80% biaya anda.
apakah ini Efektif bagi usaha Anda?

Ketiga, jika Pemain usaha tidak menggunakan jasa Vulkanisir, kemanakah limbah Ban yang telah usang dan tidak digunakan tersebut? memang ada sebagian yang menjual ban usang tersebut untuk dijadikan bangku dari karet dan tali untuk timba sumur? namun apakah tidak berlebihan jika semua ban tersebut di ubah menjadi produksi lain seperti tali timba, dan bangku karet tersebut, siapakah end user nya? mengingat pada jaman sekarang timba sumur telah banyak digantikan posisi nya oleh pompa air, dan kursi karet juga telah direbut posisi nya oleh kursi dari Plastik, lalu jika hanya sebagian kecil yg dapat diproses sebagai produk lain seperti diatas, kemanakah sebagian besar limbah ban bekas tersebut?
apakah Pemerintah Menyediakan Lahan khusus untuk Membuang sisa Ban bekas tersebut?

Keempat yaitu gambaran tentang Limbah dari Ban bekas yang tidak di vulkanisir



Kamis, 15 Juli 2010

KEKUATAN DAN DAYA JELAJAH BAN VULKANISIR.


DAYA KONSTRUKSI BAN
Untuk proses pengerjaan yang benar dan bagus baik sistem panas maupun sistem Dingin,
Kontruksi Ply Rating yang ada pada Ban tidak boleh berkurang , bila sudah terkikis atau Ply rating sudah terbuang sebagian, maka hasil pekerjaan Ban Vulkanisir tidak bisa sempurna.
Dapat diibaratkan seperti ketika kita membangun Rumah bertingkat yang mewah, tetapi fondasi hanya ala kadarnya saja, apakah Rumah tersebut dapat berdiri kokoh?

DAYA LEKAT KARET VULKANISIR.
Apapun kondisi Casing ban dan apapun sistem Prosesnya, daya lekatnya tetap tergantung pada proses pengerjaannya, disini SDM yg melakukan tugasnya harus benar benar qualified dan bertanggung jawab dalam melaksanakan ketentuan2 yg benar dan sesuai dengan standard pekerjaannya, artinya Ban harus kering, bersih, lobang2 bekas paku dll harus sudah ditambal, cacat2 pada phisik casing, somplak dll harus sudah di tutup rapat, tidak boleh ada angin yg tersisa walau sekecil bulatan uang logam, tekanan angin dan temperatur harus dijaga stabil, lamanya proses harus ikuti aturannya.

DAYA JELAJAH,
Faktor yang paling utama adalah kwalitas dari karet Vulkanisir, jadi TIDAK BENAR kalau karet Dingin lebih bagus dari karet Panas.
ingat, ban baru menggunakan karet vulkanisir sistem panas.
Ada pertanyaan, kenapa dengan kwalitas karet yang sama dan dipakai dalam satu kendaraan tapi daya pakainya bisa berbeda, ada yg batiknya masih tebal dan ada yg sudah tipis, jawabanya sbb:
Selain faktor utama kwalitas karet Vulkanisir, masih terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi daya jelajah ban tersebut antara lain yaitu yang paling sering kita jumpai adalah :

PASANGAN BAN TIDAK SAMA TINGGI, jadi ban yang tinggi memikul beban dan tekanan yg jauh lebih besar dari ban yg lebih kecil.

TEKANAN ANGIN TIDAK SAMA, bila tekanan angin melampaui batas yang direkomendasikan maka telapak ban yang menapak ke jalan tidak merata, tetapi hanya yang bagian tengahnya, kalau ini terjadi, maka daya jelajah akan berkurang 20 ~ 50 % dari yang seharusnya, kondisi ini bisa dilihat dari casing bekas yg sdh gundul, apakah terkikis hanya bagian tengah atau merata.
Selain contoh diatas, masih ada faktor2 lain yang mempengaruhi daya jelajah ban.
BAN VULKANISIR PROSES PANAS DAN PROSES DINGIN

Banyak yang keliru membuat penilaian, mengatakan bahwa Ban Vulkanisir Dingin lebih bagus dan lebih kuat dari Ban Vulkanisir Panas, ada juga yang mengatakan bahwa harga Ban proses dingin lebih mahal dari yang proses panas.
pendapat ini sama sekali TIDAK BENAR, karena Ban Baru dari pabrik ban di proses sistem panas, Ban pesawat terbang juga hanya diproses dgn sistem Vulkanisir Panas.
Pendapat yang salah diatas seakan-akan ingin mengatakan kalau Vulkanisir sistem Dingin lebih baik dari Ban Baru.

DAYA KONSTRUKSI Ban tergantung dari Ply Rating (lapisan benang) yg ada pada tiap ban dan dibuat oleh pabrik ban dimana ban tersebut diproses.
DAYA LEKAT karet Vulkanisir tergantung dari pada proses pengerjaan dan bahan dasar Ban bekasnya.
DAYA JELAJAH tergantung dari pada kwalitas karet vulkanisir baik panas maupun dingin
Hubungannya yaitu sebagai berikut:

DAYA KONSTRUKSI BAN
Untuk proses pengerjaan yang benar dan bagus untuk sistem Dingin,
Kontruksi Ply Rating yang ada pada Ban tidak boleh berkurang , bila sudah terkikis atau Ply rating sudah terbuang sebagian, maka hasil pekerjaan Ban Vulkanisir tidak bisa sempurna.
Pekerjaan ini justru hanya bisa dikerjakan melalui proses Vulkanisir sistem panas, karena karet vulkanisirnya masih setengah jadi dan ban akan dicetak menurut alur batik yang ada di mold cetakan.
Sistem Dingin tidak bisa mengerjakan karena Tread liner ( karet telapak ban) sudah jadi atau siap pakai dan hanya bisa dilekatkan pada permukaan casing (ban) yang rata.
Jadi perbedaaannya adalah Vulkanisir Proses Dingin hanya memilih casing-casing Ban yang bagus.
Saat ini banyak pelaku usaha yg kurang bertanggung jawab memaksakan proses Vulkanisir dingin pada casing yang sudah kurang layak.
Tetapi masih ada juga pelaku usaha yang tidak bersedia mengerjakan proses vulkanisir pada casing-casing ban yg kurang layak, untuk dingin maupun untuk proses panas.

DAYA LEKAT KARET VULKANISIR.
Apapun kondisi Casing ban dan apapun sistem Prosesnya, daya lekatnya tetap tergantung pada proses kengerjaannya, disini SDM yg melakukan tugasnya harus benar benar qualified dan bertanggung jawab melaksanakan ketentuan2 yg benar sesuai standard pekerjaannya, artinya Ban harus kering, bersih, lobang2 bekas paku dll harus sudah ditambal, cacat2 pada phisik casing, somplak dll harus sdh di tutup rapat, tidak boleh ada angin yg tersisa walau sekecil bulatan uang logam, tekanan angin dan temperatur harus dijaga stabil, lamanya proses harus ikuti aturannya.

DAYA JELAJAH,
faktor yang paling utama adalah kwalitas karet Vulkanisir, jadi TIDAK BENAR kalau karet Dingin lebih bagus dari karet Panas, ingat, ban baru menggunakan karet vulkanisir sistem panas.
Ada pertanyaan, kenapa dgn kwalitas karet yang sama dan dipakai dalam satu kendaraan tapi daya pakainya bisa berbeda, ada yg batiknya masih tebal dan ada yg sudah tipis, jawabanya sbb:
Selain fakyor utama kwalitas karet Vulkanisir banyak faktor lain yang mempengaruhi daya jelajah antara lain yg paling sering kita jumpai adalah :
PASANGAN BAN TIDAK SAMA TINGGI, jadi ban yang tinggi memikul beban dan tekanan yg jauh lebih besar dari ban yg lebih kecil.

TEKANAN ANGIN TIDAK SAMA,
bila tekanan angin melampaui batas yang direkomendasikan maka telapak ban yang menapak ke jalan tidak merata, tetapi hanya yang bagian tengahnya, kalau ini terjadi, maka daya jelajah akan berkurang 20 ~ 50 % dari yang seharusnya, kondisi ini bisa dilihat dari casing bekas yg sdh gundul, apakah terkikis hanya bagian yengah atau merata.
Selain contoh diatas, masih ada juga faktor2 lain yang mempengaruhi daya jelajah ban.

Selasa, 13 Juli 2010








Uploaded with ImageShack.us

Kamis, 08 Juli 2010



Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket


Casing Pelanggan Champion.






Vulkanisir ban OTR Champion.




Liner vulkanisir dingin Champion tipe kasar.

Kamis, 03 Juni 2010






CHAMPION DIV LAMPUNG

Rabu, 02 Juni 2010



RADIAL TYRE CONSTRUCTION

Sabtu, 22 Mei 2010

Seiring berkembang nya jaman, maka teknologi modern pun semakin bermunculan, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang semakin mahal harganya untuk saat ini, sehingga kita benar2 dihadapkan dengan berbagai pilihan sulit di dalam perencanaan keuangan kita, dan kita diharuskan objectif di dalam memperhitungkan segala hal tersebut.

Bagi pengusaha ekspedisi, alat berat, dan kontaraktor adalah mungkin yang paling merasakan dampak tersebut, semisal untuk menyediakan perlengkapan armada yang mereka miliki, seperti penyediaan ban baru untuk kendaraan mereka.
Harga ban baru pada saat ini sangat melonjak tinggi, satu ban ukuran 1000-20 mencapai kisaran 2 sampai 3juta rupiah per pcs, inilah hal yang paling sulit dan menjadi pikiran setiap pemain usaha ekspedisi dsb.
Ban adalah merupakan bagian yg vital dari sebuah kendaraan, yg harus ada dan tidak bisa digantikan fungsinya.
Tetapi karena harga nya yang semakin melonjak, maka cost semakin berlebih, dan hal ini cukup membingungkan bagi para pengusaha ekspedisi.
Lantas apakah ada cara yang efektif di dalam menyiasati penekanan harga tersebut?

Tentunya ADA!
Vulkanisir lah jawabannya.
Mungkin tulisan saya akan menjadi pro dan kontra di benak anda, apakah mungkin kehadiran vulkanisir dapat menggantikan posisi ban baru.

Vulkanisir adalah suatu proses menciptakan ulir pada kembang ban anda yang telah habis, sehingga ban anda dapat mempunyai masa pakai kembali.
Dan sekarang ini teknologi semakin jauh berkembang, termasuk di dalam perkembangan usaha vulkanisir kami.
Bagi anda yang mempunyai pandangan bahwa vulkanisir adalah tidak kuat, saya tidak bisa menyalahkan anda, mungkin anda menggunakan ban vulkanisir pada era tahun 1990, disaat itu memang mesin vulkanisir modern masih belum ditemukan, pengerjaan nya masih secara tradisional, karet dan cushion gum masih kualitas bawah, sehingga kebanyakan konsumen kecewa pada saat itu, tetapi sekarang masa telah berbeda, di masa ini mesin dan teknologi jauh sangat berkembang dibandingkan dahulu, dan pada masa ini kami telah menggunakan mesin khusus yang di datangkan dari China dan Jepang, bahan baku karet pun kami gunakan yang berkualitas, dan para sumber daya manusia yang telah berpuluh2 tahun ahli dibidangnya, menghadirkan sebuah produk berkualitas yang dapat di samakan dengan ban baru.
Dan inilah sistem Dingin Champion.

mengapa ban anda perlu divulkanisir?
Ban anda ketika tapaknya telah habis sangat perlu divulkanisir, mengingat pada saat membeli ban baru untuk pertama kalinya, 80% dari harga yang anda keluarkan tersebut terdapat pada badan ban, hill, sidewall, sedangkan 20% dari harga yang anda keluarkan berada di tapak ban tersebut.
Dan jika ban baru telah habis tapaknya, serta tidak divulkanisir, maka berarti anda telah melakukan pemborosan sebesar2 nya dengan membuang 80% biaya anda.

Dengan memvulkanisir ban anda, anda secara langsung maupun tidak langsung telah berperan serta di dalam menjaga lingkungan kita, mengapa?
Karena untuk membuat satu ban baru ukuran 1000 diperlukan minyak mentah 20liter, dan 35kg karet sintesis,dsb.
dengan adanya vulkanisir maka tidak lagi diperlukan pengeluaran seperti yang tertulis diatas.

Karena itu Vulkanisir merupakan pilihan yang bijak pada saat ini, dimana teknologi semakin berkembang, dan berbagai harga ban baru melambung naik terus.

Untuk informasi dan penjelasan seputar jasa produk kami,
silahkan menghubungi customer care CHAMPION.

Sabtu, 30 Januari 2010

Bersama Mr.Bernard
























Bersama Mr.Zhang



MR.Eddy Ali.

Kamis, 28 Januari 2010

Basically, there are two systems used to retread a tire, Mold Cure and Pre Cure. The reason both systems exist is because of the economics of operating a retread plant and have nothing to do with the quality of the finished product. Each system has unique advantages but both systems produce equally good retreaded tires. The initial steps in retreading a tire the same regardless of which retreading system is used. These steps are:

1. Primary Inspection.
Each tire received in a retread plant is subjected to a very rigorous visual inspection. Inspectors may be assisted by the use of various non-destructive sophisticated inspection equipment available in the retread industry. As many as 85% of passenger tires are rejected. The acceptance rate for truck tires is higher due to the better care taken for and the stronger construction of a truck when compared to a passenger tire. Only the very best proven worn passenger and truck tires get past this inspection.

2. Buffing.
After inspection, tires have the old tread mechanically removed on high speed buffers. Today's buffers are extremely accurate and will remove the proper amount of old rubber while truing the tire to an exact specified diameter and radius.

3. Application of new rubber in the tread area.
Here is where the systems differ.
a. In the pre cure system, the tread rubber has already been vulcanized with the new tread design. The buffed tire has a thin layer of cushion gum wrapped around the tread area and the pre cured tread is then applied. The cushion gum serves to bond the pre cured tread to the tire. The tire is then placed in a curing chamber and the pre cured tread becomes adhered to the tire through a vulcanizing process very similar to that used in new tire construction.
b. In the mold cure system, unvulcanized tread rubber is applied to the buffed tire. The tire is then placed into a rigid mold which contains the tread design in the tread area. The mold is heated and the rubber in the tread area vulcanizes and adheres to the tire with the new tread design molded in. Again, this vulcanization process is very similar to that used in new tire construction. Note: Both systems require a combination of time, heat and pressure to create the vulcanization of the new rubber to the tread area of the tire.

4. Final inspection.
The retreaded tire is subjected to a final inspection. This inspection insures that only tires that meet industry quality standards are allowed to leave the retread plant.

5. Trimming and painting.
The retreaded tire that successfully has passed the final inspection, is trimmed to remove any excess rubber and painted. It is then ready to return to full service and a second (or third) life as a safe and economical alternative to high priced new tires. Nail hole and section repairs. When required, nail hole and section repairs are performed within the retread industry repair guidelines. These repairs are made using the latest technology and proven repair materials. A properly repaired tire can be put back in full service.


Translate:

Pada dasarnya, di dunia ini ada dua sistem yang digunakan untuk vulkanisir ban,

sistem Dingin dan sistem panas.
Alasan kedua sistem ini digunakan adalah karena sumber daya ekonomi dari pengoperasian pabrik vulkanisir dan tidak ada hubungannya dengan kualitas produk.
jadi
Setiap sistem memiliki keuntungan yang unik tapi kedua sistem vulkanisir ini memproduksi ban yang sama baiknya.
Langkah2 awal dalam vulkanisir ban ini adalah sama, tanpa merubah sistem vulkanisir yang digunakan.
dan Langkah-langkah ini adalah sbb:

1. Inspeksi awal.
Setiap ban yang diterima masuk dalam pabrik vulkanisir akan diseleksi dengan sangat ketat dengan inspeksi visual.
Inspektur dapat dibantu dengan penggunaan berbagai sarana inspeksi peralatan canggih yang tersedia di dalam industri vulkanisir.
Sebanyak 85% dari ban kendaraan angkutan penumpang kecil ditolak, mengingat karena di khawatirkan melanggar UU. tetapi Penerimaan ban truk lebih diutamakan karena dapat diambil untuk perawatan yang lebih baik dan dapat divulkanisir hingga berkali kali, dan selain itu konstruksi yang lebih kuat dari sebuah ban truk apabila dibandingkan dengan ban penumpang. Hanya saja pada akhirnya adalah yang terbaik saja yang di proses, hal ini terbukti bahwa setiap ban kendaraan penumpang dan ban truk akan melewati pemeriksaan ini.

2. Proses Pemarutan.
Setelah inspeksi awal dilakukan, maka ban yang memiliki sisa tapak lama dibuang pada kecepatan tinggi mesin parutan. mesin parut saat ini adalah sangat akurat dan tepat untuk membuang sisa karet lama.
jadi tingkat kedalaman dan alur yang rata dapat disesuaikan dengan ukuran..

3. Aplikasi karet baru di wilayah tapak Ban (building process).
Di sinilah kedua sistem ini berbeda.
a. Dalam sistem dingin.
ban yang telah di parut akan dipasang dengan lembaran karet yang telah dicetak terlebih dahulu, dan kemudian dipasangkan pada ban tersebut. dan kemudian ban akan dibungkus dengan balutan karetyang disebut envelope, kemudian dimasukkan kedalam mesin yang berbentuk kapsul besar guna di cetak.
envelope karet berfungsi untuk melindungi badan ban selama proses masak dingin berlangsung. setelah selesai maka Ban kemudian ditempatkan dalam sebuah ruangan yang berfungsi untuk mendinginkan pada ban vulkanisir tersebut setelah usai cetak.

b. Sistem panas
Dalam sistem panas ini, karet tapak vulkanisir panas yang mentah (belum di cetak) dipasang pada permukaan ban. kemudian Ban ini kemudian ditempatkan dalam cetakan yang kaku berbentuk kerang terbuka yang berisi desain tapak2 alur ban di wilayah sisi dalam mesin tersebut. kemudian Cetakan dipanaskan, dan karet mentah di bagian tapak ban tersebut akan memuai mengikuti alur dari sisi dalam mesin cetak tersebut dan kemudian karet mentah tersebut akan melekat pada ban dengan desain tapak yang dibentuk didalam mesin tersebut, dan proses vulkanisasi ini sangat mirip dengan yang digunakan pada konstruksi ban baru.
Catatan: Kedua sistem memerlukan kombinasi waktu yang berbeda, panas uap yang telah ditentukan dan tekanan yang berbeda pada setiap proses untuk menciptakan vulkanisasi karet yang baru ke daerah telapak ban tersebut.

4. Final inspeksi
Seluruh ban vulkanisir yang hampir selesai akan melewati tahap ini.
Inspeksi ini dilakukan untuk menjamin bahwa hanya ban yang memenuhi standar kualitas tertinggi di industri kami yang diperbolehkan untuk meninggalkan pabrik vulkanisir dan didistribusikan.

5.Perbaikan terakhir, pemasangan merk, dan pelayanan semir.
untuk setiap ban vulkanisir yang telah lulus inspeksi akhir di dalam pabrik vulkanisir akan diperiksa untuk membuang karet yang tersisa ataupun untuk di semir kembali. setelah itu ban akan kembali ke konsumen atau siap untuk di jual ke pada pemakai.
jika terdapat lubang atau sebagainya maka akan dilakukan proses perbaikan dengan teliti, guna menjaga standard kualitas dari ban vulkanisir tersebut.



for info:
please call : 021 5987820 (Jabodetabek)
0721 788919 (Lampung)

Management Champion Retreading.

Kamis, 21 Januari 2010






Sekilas mengenai gambaran mesin vulkanisir.